Author
Nilal Muna Fatmawati(1), Mardiyan Hayati(2), Sofa Muthohar(3),
Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Indonesia(1)
Pendidikan Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Semarang, Indonesia(2)
Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Indonesia(3) Corresponding Author PDF Full Text [File Size: 344KB]
Published : 2023-05-11
Article can trace at:
Article Metrics
Abstract Views: 1005 times PDF Downloaded: 382 timesAbstract
Adanya stigma negatif yang muncul dimasyarakat terhadap guru pendidikan anak usia dini karena gaji yang rendah dan ketidakprofesionalan guru menimbulkan dampak buruk bagi mahasiswa PAUD, guru PAUD, dan masyarakat. Sehinga hal ini menyebabkan kurangnya kepercayaan diri dan minat mahasiswa dalam memilih program studi PAUD. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis stigma negatif yang diberikan agar mampu menempatkan stigma secara proporsional untuk dasar bagi seseorang yang akan memilih program studi pendidikan anak usia dini. Penelitian ini menggunakan kualitatif didukung dengan pendekatan sosiologis. Obyek penelitian adalah masyarakat perkotaan, guru TK/RA, mahasiswa dan mahasiswi PIAUD FITK UIN Walisongo Semarang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa stigma negatif yang berhubungan dengan guru PAUD/PIAUD sudah bergeser menjadi pentingnya profesionalisme guru PAUD/PIAUD, gaji yang cukup dan cocok untuk laki-laki dan perempuan. Penelitian ini menghasilkan pembahasan baru dari analisa yang diperoleh, sehingga mampu menghantarkam keyakinan dan kepercayaan diri kepada mahasiswa ataupun calon guru untuk memilih program studi PAUD/PIAUD.
Kata Kunci: stigma; guru pendidikan anak usia dini; paud; piaud; profesional
Keywords
References
Al Baqi, S. (2021). Penguatan Identitas Gender pada Siswa Laki-laki Melalui Kehadiran Guru Laki-laki di Tingkat PAUD. Martabat: Jurnal Perempuan Dan Anak, 5(2), 289–309. https://doi.org/10.21274/martabat.2021.5.2.289-309
Andika, A., & Hambali, H. (2021). Motivasi Guru-Guru PAUD Dalam Melanjutkan Belajar/ Perkuliah Pada S1 Progra, Studi Pendidikan Guru PAUD di Kabupaten Kebumen. Cermin: Jurnal Penelitian, 5(1), 19–27. https://doi.org/10.36841/cermin_unars.v5i1.762.
Ariyanti, T. (2016). Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini bagi Tumbuh Kembang Anak. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 8(1), 50–58. https://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/Dinamika/article/view/943
Atika, A. R., & Purnamasari, Y. M. (2019). Persepsi Orang Tua Terhadap Layanan Guru Laki-Laki Dan Guru Perempuan Di Taman Kanak-Kanak. JURNAL TUNAS SILIWANGI, 5(2), 2581–0413. http://e-journal.stkipsiliwangi.ac.id/index.php/tunas-siliwangi/article/view/1532
Creswell, J. W. (2014). Research Design, Qualitative, Quantitative And Mixed Methods Approaches (Fourth Edi). SAGE Publication.
Dianita, E. R. (2020). Stereotip Gender Dalam Profesi Guru Pendidikan Anak Usia Dini. Genius, 1(2), 87–105. https://doi.org/10.35719/gns.v1i2.20
Drudy, S. (2008). Gender balance/gender bias: The teaching profession and the impact of feminisation. Gender and Education, 20(4), 309–323. https://doi.org/10.1080/09540250802190156
Fadillah, C. N., & Ngaisah, N. C. (2023). Perpsi Masyarakat Mengenai Guru Laki-Laki Pada Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Bunayya, 9(1), 63–73. http://dx.doi.org/10.22373/bunayya.v9i1.16885
Fadlillah, M. (2016). Edutainment Pendidikan Anak Usia Dini. Prenada Media.
Fadlillah, M. (2018). Persepsi Mahasiswa PG-PAUD Universitas Muhammadiyah Ponorogo terhadap PAUD di Kabupaten Ponorogo,. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2(1), 116–121. https://doi.org/10.31004/obsesi.v2i1.15
Fernando, S. (2006). Stigma, racism and power. Aotearoe Ethnic Network Journal, 1(1), 24–28.
Goffman, E. (2009). Stigma: Notes On The Management of Spoiled Identity. Simon&Schuster Inc.
Gomes, F. de. (2018). Dampak Dominasi Perempuan Dalam Profesi Guru PAUD. JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar), 2(1), 86–97. https://unikastpaulus.ac.id/jurnal/index.php/jipd/article/view/258
Hardiyanto, Y. (n.d.). Disdikbud Lampura Dorong Peningkatan Kompetensi Guru PAUD. Lampost.Co. https://m.lampost.co/berita-disdikbud-lampura-dorong-peningkatan-kompetensi-guru-paud.html
Hayati, M., Yubaedi Siron, & Hermawati, E. (2021). Strategi Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini dalam Melibatkan Guru Laki-Laki. Golden Age: Jurnal Ilmiah Tumbuh Kembang Anak Usia Dini, 6(1), 11–24. https://doi.org/10.14421/jga.2021.61-02
Ho, D., & Lam, H. (2014). A Study of Male Participation in Early Childhood Education: Perspectives of School Stakeholders. International Journal of Educational Management, 28(5), 498–509. https://doi.org/10.1108/IJEM-02-2013-0024
Istiana, Y. (2014). Konsep-Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Didaktika, 20(2), 90–98. http://journal.umg.ac.id/index.php/didaktika/article/view/61
Lippmann, W. (2015). Stereotypes. in Public Opinion. https://doi.org/10.1037/14847-006
Lusi, M., Firdausyi, A. N., & Tisnawati, N. (2020). Emansipasi Guru Laki-Laki Terhadap Pendidikan Anak Usia Dini Di Kota Metro (Perspektif Stakeholder). Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO, 5(2), 118–125. http://www.ojs.ummetro.ac.id/index.php/lentera/article/viewFile/1549
Mascaro, J. S., Rentscher, K. E., Hackett, P. D., Mehl, M. R., & Rilling, J. K. (2017). Child gender influences paternal behavior, language, and brain function. Behavioral Neuroscience, 131(3), 262–273. https://doi.org/10.1037/bne0000199
Maulana, R. A., Kurniati, E., & Yulindrasari, H. (2020). Apa Yang Menyebabkan Rendahnya Keberadaan Guru Laki-Laki Di Paud? Jurnal Ilmiah PTK PNF, 15(1), 23–32. https://doi.org/10.21009/jiv.1501.3
Mtshatsha, N. D. M., & Omodan, B. I. (2022). Positioning Male Teachers In the Foundation Phase In South Africa: A Case of One Education District. International Journal of Theory and Application in Elementary and Secondary School Education, 4(2), 27–36. https://doi.org/10.31098/ijtaese.v4i2.984
Mukhlis, A. (2019). Dominasi Guru Perempuan dalam Pendidikan Anak Usia Dini: Persepsi Stakeholder. Al-Athfal : Jurnal Pendidikan Anak, 5(2), 117–134. https://doi.org/10.14421/al-athfal.2019.52-01
Mursid. (2022). Wawancara Kaprodi PIAUD UIN Walisongo.
Nazidah, M. P. (2021). Problematika Linieritas dan Pemenuhan Kualifikasi Akademik Guru dalam Lembaga PAUD. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(3), 2043-2051. https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i3.1373
Pancaningrum, N., & Pasiningsih. (2023). Persepsi Calon Guru dan Guru Laki-Laki sebagai Minoritas Gender di Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 7(2), 1320–1332. https://doi.org/10.31004/obsesi.v7i2.3769
Prawata, Y. M., Fridani, L., & Marjo, H. K. (2021). Analisis karier tentang pengembangan profesi bagi guru jenjang pendidikan anak usia dini. TERAPUTIK: Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 5(1), 179–184. https://doi.org/10.26539/teraputik.51672
Purwadi, J., & Thobirin, A. (2019). Peningkatan Kapasitas Profesionalisme Guru Matematika Sma/Smk/Ma Muhammadiyah Se-Kota Yogyakarta. Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(3), 255–258. https://doi.org/10.12928/jp.v3i3.746
Putri Nazidah, M. D. (2021). Problematika Linieritas dan Pemenuhan Kualifikasi Akademik Guru dalam Lembaga PAUD. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(3), 2043–2051. https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i3.1373
Rachman, B., Pranoto, Y. K. S., & Formen, A. (2022). Faktor Minat Laki-Laki Memilih Profesi Guru PAUD. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(5), 4735–4744. https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i5.2701
Ramaliya. (2018). Pengembangan Kompetensi Guru dalam Pembelajaran. Bidayah: Studi Ilimu-Ilmu Keislaman, 9(1), 77–87. https://ejournal.staindirundeng.ac.id/index.php/bidayah/article/view/147
Responden. (2022). Angket Masyarakat Kota Semarang (24/09/2022).
Rohman, M. (2016). Problematika Guru Dan Dosen Dalam Sistem Pendidikan Di Indonesia. Cendekia: Jurnal Kependidikan Dan Kemasyarakatan, 14(1), 51. https://doi.org/10.21154/cendekia.v14i1.547
Samovar, L. A., Porter, R. E., & McDaniel, E. R. (2009). Intercultural Communication: A Reader, Twelfth Edition. Wadsworth.
Sum, T. A., & Talu, A. T. I. (2018). Faktor Penyebab Kurangnya Minat Laki-Laki Untuk Menjadi Guru Paud Di Kabupaten Manggarai. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan Missio, 10(2), 137–273. https://doi.org/10.36928/jpkm.v10i2.170
Susiani, I. (2013). Pengaruh Persepsi Terhadap Kesejahteraan Guru Paud Dengan Minat Menjadi Guru Pada Mahasiswa Pg Paud Fip Unnes. BELIA: Early Childhood Education Papers, 2(1), 31–35. https://doi.org/10.15294/BELIA.V2I1.2244
Syafrudin, U., Renti, O., & Armaningtias, M. W. (2022). Kepercayaan Orang Tua Terhadap Guru Laki-Laki. Kumara Cendekia, 10(4). https://jurnal.uns.ac.id/kumara/article/view/68178
Ulfah, M. (2016). Upaya Merancang Paud Di Masa Depan Untuk Mengatasi Problematika Yang Kompleks. AWLADY : Jurnal Pendidikan Anak, 2(2). http://dx.doi.org/10.24235/awlady.v2i2.817
Waspodo, M. (2012). Pengembangan Profesional Berkelanjutan Bagi Guru Paud. JIV-Jurnal Ilmiah Visi, 7(1), 77–81. https://doi.org/10.21009/jiv.0701.7
Yulindrasari, H. (2017). Conflicting Social Perceptions of Men Who Teach in Indonesian Kindergartens. Proceedings of the 3rd International Conference on Early Childhood Education (ICECE 2016), 68, 233–238. https://doi.org/10.2991/icece-16.2017.41
Yunus, M. (2016). Profesionalisme Guru Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, 19(1), 112–128. https://doi.org/10.24252/lp.2016v19n1a10
Yuwan, F. (2022). Wawancara Alumni.
Refbacks
- There are currently no refbacks.